Wednesday, December 30, 2020

Rangkuman Teori Empat Lensa (Theory of Profound Knowledge)


Di bawah ini adalah rangkuman mengenai teori empat lensa-nya W. Edwards Deming. Waktu saya kuliah di kimia yang saya masih ingat itu adalah hubungan antara hukum dan teori. Hukum itu merupakan bukti empiris. Misalkan hukum kesetimbangan massa, hukum kekelan energi dan lain sebagainya. Sedangkan teori itu adalah hasil pemikiran yang menjelaskan hukum itu. Misalnya teori atom Dalton bisa menjelaskan hukum kesetimbangan masa. Berdasarkan ini saya menganalogikan bahwa teori empat lensa-nya Deming itu menjelaskan prinsip-prinsip atau hukum yang ada di sistem-sistem yang ada. Seperti gambar di atas.

Thursday, December 17, 2020

Bedanya Toyota Kata dengan Toyota Way

Saya sedang membaca buku Toyota Kata karya Mike Rother. Menurut saya ini buku yang bagus. Apa yang membedakan antara Toyota Kata dengan Toyota Way-nya Jeffrey Liker? Menurut saya kalau Toyota Way membahas Toyota dari luar; yang kasat mata sedangkan Toyota Kata itu membahas Toyota dari dalamnya.

Ide dari buku adalah mengapa organisasi atau perusahaan lain, walau pun sudah menerapkan Toyota Production System atau hal-hal yang berbau Toyota namun tidak memperoleh hasil yang sama? Jawabannya ada di buku ini.

Selama ini kita hanya menangkap yang terlihat oleh mata. Toyota menerapkan kanban, kita ikut menerapkan. Toyota menerapkan A3 report, kita ikut menerapkan. Padahal yang paling penting adalah bagaimana kita berfikir dan bertindak seperti orang Toyota. Itulah disebut dengan Toyota Kata. Jadi Toyota Kata adalah bagaimana orang Toyota itu berfikir dan bertindak. Jadi yang ditekankan di sini adalah membangun pola fikirnya.

Kalau digambarkan maka Toyota Kata seperti gambar di bawah ini. Gambar ini adalah hasil karya Gemma Jones. Jadi kalau kita mau menerapkan Toyota Production System selain kita membangun raganya kita juga membangun fisiknya.


source : Gemma Jones

Thursday, December 10, 2020

(Bukan) Bicaralah yang Benar atau Lebih Baik Diam


Atasan saya pernah cerita, waktu kecil dia suka ditegur kalau ditanya langsung menjawab. Nyamber seperti api ketika ada bensin. Kok enggak dipikir dulu maen jawab aja, begitu tegurannya. Jadi kalau ditanya atau diminta pendapat sesuatu harus difikirkan terlebih dahulu, kemudian baru menjawabnya.

Sepintas sepertinya sepele namun mengandung pesan yang amat penting. Sebelum kita berbicara, kita harus memikirkan masak-masak. Apakah yang akan kita sampaikan benar? Bagaimana cara menyampaikan yang tepat dan lain sebagainya. Jadi intinya kita tidak asal ngomong. Semua perkataan kita bisa dipertanggungjawabkan. 

Tuesday, December 8, 2020

Motivator dan Motivasi Ada di Mana-mana



Semasa kuliah menjelang akhir (yang tak berakhir-akhir alias lama lulus) saya dan teman-teman pernah membuah semacam lembaga training. Namanya Pentagon Training House. Seperti halnya lembaga training lainnya kami menjadi trainer dan menyediakan layanan training kepada teman-teman yang ada lembaga kampus seperti keluarga mahasiswa, himpunan dan rohis. Materi yang kami berikan pun beragam, karena latar belakang kami beragam, tergantung dari pada permintaan teman-teman. Istilah kerennya adalah palugada. Apa-apa lu minta gua ada. Dan bayarannya beragam juga. Mulai dari terima kasih, konsumsi satu kali makan dan uang. Terakhir kami pernah dibayar dengan angka yang cukup lumayan.

Friday, November 20, 2020

Dengan Hewan Peliharaan Membuatmu Bersyukur Sebagai Manusia



"Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja" - HAMKA

Sejak memelihara seekor kucing jantan, yang diperoleh dari mengadopsi dari seseorang yang belum dikenal, membuat saya bersyukur menjadi seorang manusia. Karena dengan mengamati tingkah laku sehari-harinya ternyata ada perbedaan yang jelas antara manusia dan seekor binatang.

Tuesday, November 17, 2020

Bukan Kripik. Dari Mengkritik Jadi Dikritik



Dulu saya suka hasil karya orang lain, baik berupa tulisan maupun yang lain. Kok jelek ya? Kayak begini berani ditampilin? Saya bisa buat yang lebih bagus. Namun lucunya setelah puas mengomentari saya tidak membuat apa-apa juga. Hanya menjadi tukang kritik, tukang menilai saja. 

Lama-kelamaan muncul kesadaran, kok bisanya ngeritik terus? Kalau bisa buat yang lebih bagus kenapa enggak dicoba aja. Nah ternyata dari sini, saya tahu bedanya antara pemain dan komentator. Memang susah ternyata. Seolah mudah ketika menilai, namun terasa berat ketika mengerjakan sendiri. Jadi kalau lihat karya orang yang sepertinya biasa-biasa saja, saya komentari bagus karena memang prosesnya tidak mudah. Saya kasih bagus untuk usahanya. 

Sunday, November 15, 2020

Pengetahuan dan Pembelajaran



Dalam teori 4 lensa Deming (Deming’s theory of profound knowledge) disebutkan bahwa pengetahuan adalah perpaduan teori dan pengalaman atau teori yang sudah diujikan/dilakukan.

Teori itu sesuatu yang mendasari, berupa hipotesis atau asumsi yang berasal dari membaca buku, sharing pengalaman orang lain, googling, dan lain sebagainya. Teori dibutuhkan untuk membuat prediksi ketika memutuskan dan mengerjakan sesuatu.

Saturday, November 14, 2020

Ternyata Rahasia Enaknya Indomie Kuah Itu Ada di Bungkusnya



Kita semua tahu bahwa indomie dan mie instan lainnya adalah sesuatu barang yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, apalagi sehari tiga kali. Dia kita hadirkan dalam perut kita untuk mengembang sehingga bisa mengganjal lambung yang dalam keadaan lapar. Dengan bumbu penyedap dan cabe bubuknya membuat hari kita menjadi sempurna menikmati makanan ini. Dengan atas nama apa pun sebagian besar kita pernah mengalaminya pengalaman menyantap indomie ini.

Dan dengan berbagai alasan sebagian besar orang masih mengkonsumsi indomie ini. Baik indomie goreng maupun indomie kuah. Ada yang karena masalah ekonomi, seperti sebagian besar saudara-saudara kita dan mahasiswa, bosan dengan makanan yang ada, ada yang ingin nostalgia masa-masa dulu, ada yang sebagai makanan di luar jam makan yang eksis dan lain sebagainya. Intinya orang masih menikmati indomie baik rutin maupun sewaktu-waktu. 

Sunday, November 8, 2020

Ketika Lapangan Tidak Seindah Rencana



Saya pernah mengerjakan relayout ruangan selama bekerja di tempat saya bekerja sekarang. Relayotu karena ada departemen yang pindah ke ruangan baru, relayout karena penambahan staff dan lain sebagainya. Dari pekerjaan ini saya mendapatkan sebuah pembelajaran yang menarik. Kalau melihat di kertas lay out ruangan terasa luas, namun ketika dipraktekkan ke lapangan terasa sempit. Ternyata di lapangan tidak seindah rencana. Malah pernah kejadian harusnya di area tersebut bisa muat satu meja, ternyata tidak. Kalau mau harus dengan meja yang lebih kecil ukurannya. Padahal waktu merancangnya sudah berdasarkan gambar lay out perusahaan. Jadi tidak asal-asalan.

Tuesday, October 20, 2020

Kemampuan Untuk Memilah Informasi

Di era informasi ini, banyak informasi membanjiri kehidupan kita siang dan malam. Dan seringnya kita merasa kebingungan untuk memilah informasi yang akan digunakan. Dan ini menjadi kompetensi tersendiri di abad ini.

Seperti dalam beberapa pekan ini, banyak teman-teman berbagi informasi tentang sesuatu hal. Tanpa janjian, mereka berbagi hal-hal yang mirip walau pun sumber dan cara penyampaiannya berbeda. Yang pada awalnya semua orang antusias menerima informasi ini lama kelamaan menjadi bosan bergerak menjadi muak dan mau muntah kalau tidak ditahan (teman saya menyebutnya mau meledak).

Kita mengeluhkan bahwa informasi ini begitu banyak. Satu informasi baru selesai dibaca, ketika mau diterapkan sudah datang informasi yang lain yang datangnya bak air bah di musim hujan.

Di sini, kita harus mempunyai skill untuk mengelola informasi. Pertama kita pilah informasi yang kita butuhkan. Kemudian kita pilih informasi. Dasar pemilihan adalah yang baik secara fundamental (secara konsep make sense dan common sense) dan relevan. Kemudian itu kita pergunakan. Kalau ditengah-tengah ada informasi yang lainnya, tinggal kita uji dengan apa yang sudah kita pilih. Itu jadi tolak ukurnya. Tinggal kita sesuaikan. Kalau informasi yang datang, baik kita terus lanjut dengan yang kita sudah pilih sebelumnya. Kalau ada berbeda sedikit-sedikit, tinggal kita sesuaikan. Kalau ada yang benar-benar berbeda, maka kita perlu pikirkan lagi. Kalau ini lebih baik, yang lama kita tinggalkan. Kalau tidak atau malah bertentangan, kita setia dengan yang kita pilih.

Sejujurnya informasi itu banyak yang tidak baru dari secara isi. Ia seperti barang lama yang berganti-ganti kemasan. Kalau kata atasan saya kalau kita sudah punya pemahaman yang fundamental bisa melihat hal itu dan tidak jadi latah untuk ikut-ikutan. Karena pada prinsipnya tidak ada sesuatu yang baru di muka bumi ini.

Monday, October 5, 2020

Paragonian Yang Berjodoh Dengan Paragon

 Kata orang, mencari pekerjaan itu seperti mencari jodoh. Tidak boleh main-main. Coba bayangkan dari sekian banyak perempuan cantik, mengapa hanya satu yang diizinkan mengisi hati ini? Begitu juga didalam mencari pekerjaan. 

Didalam mencari jodoh, kita tidak boleh sembarangan. Untuk mendukung hal ini kita sudah menyiapkan sekian persyaratan minimum untuk mencarinya. Kata orang tua zaman dulu harus memperhatikan bobot bibit dan bebetnya. Hal ini dilakukan karena orang berjodoh dengan kita inilah yang akan menemani dalam mengarungi kehidupan ini sampai maut memisahkannya. Bayangan kalau kita harus berbagi ruang dan waktu dengan seseorang yang ternyata tidak sejalan dengan kita.

Wednesday, September 30, 2020

Paragon dan Tukang Ojek



Ngomong-ngomong soal Paragon, ada yang tahu enggak kalau dulu itu Paragon namanya Pusaka Tradisi Ibu? Gara-gara nama ini orang suka mengira ini perusahaan obat, bukan perusahaan kosmetik. Karena kata-kata pusaka tradisi ibu-nya itu.

Tuesday, September 29, 2020

Apapun Masalahnya, Alloh SWT Tempat Mengadu



Apa yang telah orang tua saya ajarkan kepada anaka-anaknya? Saya dengan pasti menjawab mereka mengajarkan bagaimana menyerahkan hidup ini hanya kepada Alloh SWT, Tuhan semesta alam. Mereka mendemonstrasikan bahwa dalam menghadapi semua problematika hidup, Alloh-lah tempat meminta dan memohon pertolongan. Tidak ada yang lain.

Wednesday, September 23, 2020

Corona, Jawaban Tuhan Atas Semua Doa-doa Hamba-Nya


Ada sisi lain yang belum pernah atau sedikit dibahas dari corona. Corona sebagai pandemi dan mematikan sudah banyak yang membahasnya. Kita perlu melihat dari sisi lain : corona adalah jawaban atas doa-doa yang dipanjatkan manusia di muka bumi. Luar biasa memang Tuhan. Hanya dengan satu "jentikan" saja maka semua doa yang beragam itu terjawab semua dengan namanya corona.

Coba kalau kita berpikir ke belakang, banyak hal-hal yang kita keluhkan dan kita khawatirkan mengenai dunia dan kehidupan ini. Baik yang serius maupun yang tidak. Dan kita berharap ada jalan keluar atas semua itu.

Monday, August 31, 2020

Belajar dari Pak Entis : Harga Sebuah Konsistensi

Harga Sebuah Konsistensi


Dalam kehidupan sehari-hari ada orang yang begitu mudah diingat oleh orang lain dan ada yang tidak. Istilah saya adalah orang yang dari kesan pertama sudah menggoda dan orang yang mudah dilupakan begitu saja. 

Untuk hal ini saya mengalaminya sendiri. Waktu masuk ITB,  karena hanya bertiga dari SMA saya yang diterima, maka otomatis kami adalah new legal alien di kota kembang ini. 

Tuesday, August 25, 2020

Perbedaan Aim, Goal, Target, Objective dan Purpose

Kadang-kadang suka bingung membedakan antara aim, goal, target, objective sama purpose.

Biar memudahkan saya kumpulkan dari cambrigde dictionary

--------------------------------------------------------------------------------

Aim 

a result that your plans or actions are intended to achieve:


example:

- My main aim in life is to be a good husband and father.

- Our short-term aim is to deal with our current financial difficulties, but our long-term aim is to improve the company's profitability.

- The leaflet has been produced with the aim of increasing public awareness of the disease.

--------------------------------------------------------------------------------

Goal

an aim or purpose:


examples:

- Our goal is for the country to be fully independent within two years.

- They have set themselves a series of goals to achieve by the end of the month.

- Do you think I'll be able to achieve my goal of losing five kilos before the summer?


Goals are an observable and measurable end result having one or more objectives to be achieved. Goals are typically broad in scope. For example, a goal might be for an organization to “increase profits”. Or an individual might have a goal to “become certified”.


--------------------------------------------------------------------------------

Target 

a level or situation that you intend to achieve:


example:

The government's target of 3.5 percent annual growth seems easily attainable.


--------------------------------------------------------------------------------

Objective

something that you plan to do or achieve:


examples:

- Her main/prime objective now is simply to stay in power.

- Can the sales team achieve/meet its financial objectives?


Objectives are a specific result you’re trying to achieve within a time frame and with available resources. They’re considered more specific and easier to measure than a goal. Think of them as the steps you will take to achieve the goal. Using the examples above, a company’s objective might be to “Call all existing customers in Q3 with a special promotion to increase sales.”. For an individual, the objective might be to “Research all relevant HR certifications and register for the exam before the end of the year.”


--------------------------------------------------------------------------------

purpose

why you do something or why something exists:


examples:

- The purpose of the research is to try to find out more about the causes of the disease.

- His only purpose in life seems to be to enjoy himself.

- Her main/primary purpose in suing the newspaper for libel was to clear her name.

- I came to Brighton for/with the express purpose of seeing you.

- Letters whose sole purpose is to make a political point will not be published.

- She had the operation entirely for cosmetic purposes.

- a multi-purpose kitchen knife

- I can see no useful purpose in continuing this conversation.

- All my efforts were to no purpose (= failed).

- He gave her a sum of money which she used to good purpose (= well).


Saturday, August 8, 2020

Bagaimana Agar Tulisan Enak DIbaca


Ada sebagian orang yang mempunyai masalah dengan menulis. Baik itu sulit untuk menuangkan ide menjadi tulisan atau bagaimana agar tulisan enak dibaca.

Kalau sulit untuk menulis, maka saran saya mulailah untuk menulis. Menulis apa saja.

Setelah menulis apa saja, maka masuk ke masalah yang kedua. Bagaimana agar tulisan enak dibaca.

Mengapa tulisan kita harus enak dibaca oleh siapa pun yang membacanya? Karena kalau enak dibaca maka ide atau pokok pikiran yang mau disampaikan diterima dengan mudah olehnya. Sehingga tidak ada informasi yang salah. Kita maunya ke kanan, yang membaca menangkapnya ke kanan. Bukan sebaliknya.

Thursday, July 23, 2020

Memecahkan Masalah : Saluran Air yang Mampat

Saluran Air yang Mampat
Gambar saluran air yang hampir meluap
Saluran Setelah Dibersihkan yang Menjadi Penyumbatnya
Gambar saluran air setelah diangkat penyebat tersumbat


Sedang asyik-asyiknya bersih-bersih terdengar komentar seorang anak."Itu ada yang bocor," begitu katanya yang berlalu bersama angin. Ia sedang berkendara, membonceng ibunya.

Buru-buru saya berlari ke jalan samping rumah saya. Permukaannya basah. Dalam pikiran saya terbersit, kemungkian ada orang yang sedang cuci motor atau mobil di dekat situ. Permukaan yang basah disebabkan oleh air sisa pencuciannya.

Pikiran saya itu masih asumsi. Perlu diuji kebenarannya. Saya pun mencari buktinya. Ternyata di sekitar situ tidak ada yang sedang mencuci kendaraan. 

Perhatian saya tertuju ke saluran air yang  memanjang menuju jalan samping rumah saya. Saluran air dan jalan membentuk huruf "T". Saluran itu membawa air buangan domestik dari rumahnya.

Setelah saya lihat benar. Saluran airnya penuh dengan air. Malah hampir bocor.

Monday, July 13, 2020

Apakah Tertawa Bisa Membuat Tidur Nyenyak?




Apakah tertawa bisa membuat tidur nyenyak? 

Sampai saat ini saya belum mendapatkan jawabannya. Namun setelah memperhatikan perilaku anak saya beberapa pekan terakhir ini, saya berkesimpulan ke arah sana.

Anak saya ini mempunyai masalah dengan tidurnya. Dia sering terbangun di tengah malam. Agar bisa tidur kembali dia membutuhkan usaha yang lebih. Termasuk kami orang tuanya harus mengeluarkan "effort" juga. Kami harus menyakinkan, memberi motivasi, dan masukan agar mau tidur lagi. Jadi kalau dia susah tidur lagi, kami juga ikut-ikutan susah tidur.

Apa yang telah terjadi sehingga ada sebuah perbedaan yang signifikan?

Saturday, July 4, 2020

Sedang Belajar "Selesai"

Beberapa bulan ini saya seperti kehilangan arti sebuah "selesai" ketika bekerja. Maksudnya adalah saya mengalami kesulitan untuk menyatakan apa-apa yang saya sedang kerjakan itu sudah selesai. Selalu ada saja yang kurang. Kurang ini, kurang itu. Bahkan ketika tenggatnya tiba.

Biasanya ini dialami untuk jenis pekerjaan yang konseptual, minim arahan dan hal yang baru.

Terus bagaimana saya come up dengan situasi seperti ini? 

Ada beberapa tips yang saya coba terapkan untuk mengatasinya:

1. Tentukan tenggatnya.
Ketika memulai pekerjaannya, saya menentukan tenggatnya. Baik tenggat dari pemberi kerja atau yang saya tentukan sendiri. Pokoknya, besok harus selesai.

2. Bagi menjadi kecil-kecil
Tugasnya ini dibagi menjadi kecil-kecil sampai bisa dieksekusi. Kalau melihat pekerjaan gelondongannya pasti stress dan bingung harus melakukan apa. Kalau melihat seperti ini, bagi pekerjanaan menjadi kecil-kecil. Dan tentunya setiap bagian kecil ini ditentukan kapan selesainya.
Misal : membuat frame work kerja baru. 

Saya bagi-bagi menjadi :
- Mencari referensi yang relevan.
- Mengambil point-point dari referensi
- Membuat draft (bisa dengan ATM Amati Tiru Modifikasi)

3. Berhenti dan bilang selesai!
Ini adalah yang terbaru. Kalau kedua hal sudah dikerjakan, maka saya akan berhenti. Saya akan kirim ke pemberi tugas. Ketika lintasan-lintasan fikiran ada yang masih kurang dan lain sebagainya saya tidak hiraukan. 

Apalagi kalau sudah merasa mentok; tidak tahu harus ngapain. Justru ketika kirim hasilnya, saya suka mendapatkan masukan-masukan yang membuka cakrawala berfikir saya. Ada sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh saya. Jadi ini bagus juga untuk progres pekerjaan saya. Sehingga kita bisa lebih maju lagi.

Coba bayangkan kalau kita tunda-tunda sampai sempurna. Hasilnya belum dikirim-kirim. Kita tidak akan mengalami kemajuan dalam pekerjaan. Tentunya jangan asal kirim.  

Kalau saya belajar (lagi) tentang selesai, ternyata banyak orang yang sudah mengatakan ini:

Continuous improvement better than delayed perfection (Mark Twain). 

Ada lebih baik dari tidak ada (atasan saya sering ngomong ini)

Selesai tidak selesai harap segera dikumpulkan, nah kalau ini guru pengawas ujian!

Thursday, April 9, 2020

Sudah Lama Di Rumah Saja Social Distancing



Di masa social distancing di rumah aja ini sedikit atau banyak telah mempengaruhi kita. Yang biasanya sering keluar rumah, harus sering di rumah. Yang kerja di kantor, harus kerja di rumah. Yang belajar di sekolah, harus belajar di rumah.

Pengaruh yang pertama adalah naiknya belanja bahan baku makanan dan turunnya biaya laundry. Karena harus di rumah terus, yang biasanya makan atau jajan di luar mau tidak mau harus menyediakan makan sendiri. Mulailah mencoba-coba masakan dan berbagi resep antar sesama terjadi. Selain itu juga sebagian dari kita masih takut untuk membeli makanan yang dipesan dari luar. Karena sebagian besar aktivitas di rumah, tidak harus keluar rumah, cukup dengan daster atau piyama seseorang bisa langsung beraktivitas. Tidak membutuhkan banyak baju karena tidak bertemu langsung dengan orang-orang.

Tuesday, April 7, 2020

Group WA Ketika Covid-19



Hampir tiga pekan menjalani work from home saya mengamati beberapa fenomena yang terjadi di media sosial. Media sosial yang saya amati adalah whatsapp, karena ini yang terpasang di gawai saya dan sebagian besar koordinasi pekerjaan dan teman-teman saya terkoneksi di sini. Dan perlu dicatat, pengamatan ini dilakukan di group whatsapp yang saya ikuti. Saya tidak mengamati group whatsapp yang orang lain ikuti.

Fenomena pertama adalah, group whatsapp kantor sepi dan group whatsapp teman-teman sekolah ramai. Dari sekian group whatsapp, jarang sekali ada update. Kalau pun ada update, hanya satu dua yang menimpali. Ini berbeda sekali sebelum wabah covid-19 menyebar. Update-an group whatsapp bisa banyak sekali, sampai bingung mau baca yang mana, atau kalau sudah kebanyakan tinggal baca update yang terakhir.

Sebaliknya group whatsapp teman-teman sekolah, yang seringnya sepi mendadak jadi ramai sekali. Beberapa menit tidak ditengok, updatenya bisa banyak sekali. Biasanya suka ada mempertanyakan eksistensi sebuah group karena hidup segan mati tak mau, ini benar-benar eksis. Yang tidak pernah nongol atau silent reader jadi ikut-ikutan nimbrung.

Wednesday, April 1, 2020

Di Rumah Saja, Social Distance


Teman, apakah kamu menyadari bahwa dengan adanya wabah covid-19 ini kita menjadi terasingkan? Dengan melakukan segala aktivitas #workfromhome dan #dirumahaja membuat kita tidak bisa bertemu dengan orang lain kecuali anggota keluarga kita sendiri.

Pun ketika kita masih bisa keluar rumah untuk sekedar berolahraga selama 30 menit atau berjemur di bawah sinar matahari di jam 10 pagi, kita tetap menjaga jarak dengan tetangga dan orang yang lewat dengan #socialdistance. Ini semua agar kita biar tetap sehat, tidak menulari dan tidak tertulari.

Sunday, March 29, 2020

Bapak Sendiri Terlupakan

Pada waktu pertama kali kasus covid-19 merebak di Indonesia, mulailah semua orang berkontribusi dalam penyampaian informasi ini. Setiap informasi baik berupa berita, infografis, video, jurnal maupun edaran pemerintah disebarulang ke seluas-luasnya. Bersyukurlah kita yang hidup di era informasi ini, dengan banyaknya media sosial yang bisa digunakan, maka penyebaran informasi ini secepatnya menyebarnya wabah ini. Mulai dari status di whatsapp, postingan di facebook, instagram maupun cuitan di twitter. Semua sarana digunakan. Hampir semua orang melakukan ini, dari beragam latar belakang, termasuk saya.

Thursday, March 26, 2020

Berita Corona Hari Ini


Pada awalnya saya tidak mau memposting apa-apa soal Corona, karena di media sosial kita berseliweran beragam informasi mengenai Corona. Baik yang berfaedah maupun yang tidak alias hoax. Terlalu banyak informasi mengenai Corona.

Kemarin, saya mendapatkan tugas yang cukup menantang dari sang istri. Harus berbelanja mingguan di tengah derasnya isu mengenai Corona. Sengaja dari pagi belum mandi, baru gosok gigi dan cuci muka, untuk memaksimalkan social distance-menjaga jarak dengan sekitar (bilang saja malas mandi pagi hehe). Berbekal masker, sebotol hand sanitizer dan  doa banyak-banyak saya pun berangkat ke pusat perbelanjaan.


Tuesday, March 17, 2020

Kuliah Salah Jurusan, Apa Yang Harus Dilakukan



seorang laki-laki adalah, menyelesaikan apa-apa yang sudah dia mulai

Masa-masa kuliah adalah masa-masa yang paling indah memberikan kesan tersendiri di hati saya. Sampai-sampai ini menjadi indikator kalau saya sedang stress. Saya akan bermimpi masa-masa kuliah saya ini. Saya membutuhkan waktu enam tahun dari standar empat tahun untuk merampungkan masa kuliah saya.

Saya kuliah di jurusan kimia di sebuah perguruan tinggi negeri di kota Bandung. Yang membuat kuliah saya lama adalah saya membutuhkan waktu dua tahun untuk mengerjakan tugas akhir (TA) dan mengulang beberapa mata kuliah. Dan saya adalah lulusan ketiga dari belakang di angkatan saya.

Mengapa saya bisa lama untuk menuntaskannya? Kalau dirunut-runut lagi penyebabnya adalah bahwa kuliah di jurusan kimia ini ternyata tidak sesuai dengan bakat dan minat saya. Berdasarkan hasil psikotes waktu di SMA, saya disarankan untuk mengambil ilmu sosial budaya dan komunikasi. Bahkan kalau saya berkecimpung di sana, saya bisa mengambil jenjang sampai S3.

Kegagalan, Bagaimana Kita Menyikapinya


tanda bahwa kita sudah berpindah dari sebuah kegagalan adalah dengan kemampuan untuk menceritakannya. Semakin jelas, runut dan teliti semakin baik (hasan abadi kamil)


Bersama seorang kawan, kami membicarakan seseorang di sebuah perusahaan. Singkat ceritanya adalah seseorang ini merasa stress karena setelah berpindah-pindah perusahaan, baru di perusahaan yang terakhir ini dia mendapati kegagalan. Bagi seorang profesional ini adalah mimpi buruk; merusak reputasi yang sudah dibangun selama ini. Karena reputasi yang baik adalah modal untuk meloncat ke tempat berikutnya. 

"Baru satu kegagalan saja sudah stress. Bagaimana dengan saya yang banyak gagalnya?" spontan saya berkomentar. Kotan kawan saya ini tertawa. Entah karena lucu atas komentar saya atau memang mentertawakan kegagalan saya.


Kegagalan adalah suatu kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan. Misalnya inginnya kuliah tepat waktu, ini harus molor menjadi enam tahun. Inginnya menikah tahun ini, ternyata calonnya saja belum ada, inginnya menjadi direktur, menjadi manajer saya belum kesampaian dan lain sebagainya.


Terus bagaimana kita menyikapi kegagalan yang sudah kita alami. Yang pertama adalah kita bisa mengambil sesuatu yang bisa dijadikan pelajaran dari kegagalan ini sehingga bisa membuat langkah kita ke depannya lebih baik; mencapai sukses yang sempat tertunda. Saya menyebutnya sebagai kegagalan kedua kalau kita tidak bisa mendapatkan apa-apa atas segala yang terjadi. Ibaratnya, keledai saja, termasuk binatang yang kurang pintar, tidak pernah sampai terjerumus ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. Kalau ini sampai terjadi dengan kita, maka kita lebih buruk dari seekor keledai.


Yang kedua adalah, segala sesuatu yang terjadi di atas langit dan bumi ini atas seizin-Nya. Dan yang paling penting adalah Dia lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita dibandingkan kita sendiri. Boleh jadi kita membenci sesuatu padahal itu baik buat kita dan boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal itu belum tentu baik buat kita. Seperti halnya obat yang rasanya pahit namun ini baik buat kita yang sedang sakit, karena sebagai jalan menuju kesembuhan. Jadi setiap kegagalan yang terjadi kita berkontemplasi sambil berbaik sangka bahwa ini adalah yang terbaik. Dan mudah-mudahan diberikan pengganti yang lebih baik.


Jadi yang terpenting adalah bukan sedahsyat apa kegagalanmu, tetapi bagaimana kamu menyikapinya.

Gambar oleh David Mark dari Pixabay 







Wednesday, March 4, 2020

Deming Tidak Pernah Mengakui Siklus PDCA


Siklus PDCA, plan - do - check - act. Buat yang tempat bekerjanya menerapkan Total Quality Management (TQM) pasti familiar dengan siklus yang satu ini. Siklus ini digunakan ketika kita sedang melakukan improvement yang disebabkan oleh adanya gap antara ideal condition dengan current condition, penyimpangan terhadap standar yang ada dan adanya kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi.

Kadang-kadang siklus PDCA disebut juga Siklus Deming. Ini merujuk nama ahli kualitasjuga ahli statistik dari Amerika Serikat, Edward W. Deming yang pada tahun 50-an membantu Jepang bangkit dari keterpurukan setelah kalah perang. Dia mengajarkan dasar-dasar kualitas kepada orang-orang Jepang dalam membangun industrinya.

Tapi apakah pembaca tahu kalau Deming menolak kalau siklus PDCA itu adalah siklus Deming? Berdasarkan referensi yang saya baca sampai akhir hayatnya dia tidak mengakui kalau siklus PDCA ini adalah siklus Deming. Nah kalau faktanya seperti ini, sebenarnya apa yang diajarkan Deming kepada orang-orang Jepang tersebut?

Tuesday, March 3, 2020

Ojol yang Baik


Butuh 10 menit, ojek online yang kupesn datang menjemput. Kuperhatikan icon sepeda motor sedang bergerak perlahan dalam tampilan aplikasi.

Tiba-tiba bergetar handphone saya. Ada panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Siapa tahu dari driver ojol, kataku dalam hati.
"Hallo?" Aku menyapa.
"Maaf ini terhalang portal, jadi harus memutar. Masih mau menunggu?" Terdengar dari sana suara driver ojol.
"Gak apa-apa. Saya menunggu saja." Jawab saya.

Tidak apa saya harus menunggu. Kebetulan, saya sedang tidak terburu-buru. Apalagi sang driver sudah berinisiatif untuk mengabarkan kondisinya, dan menfonfirmasi apakah mau menunggu. Dia takut kalau saya ada sesuatu yang harus dikejar.


Thursday, February 27, 2020

Kekeluargaan


Kalau mendengar kata kekeluargaan, maka yang terbayang adalah sebuah suasana seperti keluarga. Satu sama lain saling mengenal, saling bertegur sapa dan melemparkan senyum setiap berpapasan. Kalau ada yang mendapatkan kebahagiaan, maka yang lain ikut-ikutan bahagia. Kalau ada yang mendapatkan kesusahaan, maka yang lain pun demikian. Pokoknya begitu dekat, seperti keluarga beneran.

Namun ada satu kekurangannya. Karena begitu dekat, maka biasanya muncul perasaan tidak enakan. Kalau ada yang melanggar peraturan tidak enak untuk menegur. Kalau ada yang melakukan perselingkuhan tidak enak untuk menegur. Kalau ada yang melakukan fraud tidak enak untuk menegur. Kalau sudah begini menurut saya ini merupakan bentuk kekeluargaan yang salah kaprah. Atau belum kekeluargaan yang sebenarnya.

Sekarang coba kita fikir kalau kita mempunyai anggota keluarga. Misalkan saudara kandung, kakak atau adik. Walau pun kita sering berkelahi karena berbeda pendapat, tetap terselip rasa peduli di dalamnya. Kita tidak ingin saudara kita ini terjerumus dalam hal-hal negatif : penyalahgunaan obat atau seks bebas. Kita selalu berharap bahwa saudara kita ini selalu dalam kondisi yang baik-baik saja.

Tuesday, February 18, 2020

Main Unyil-Unyilan


main unyil-unyilan adalah sebuah permainan yang paling "menyedihkan" yang pernah ada. Mengapa bisa begitu "menyedihkan"? Karena main unyil-unyilan adalah permainan yang meniru serial anak Si Unyil yang ada di televisi. Dimana serial anak Si Unyil itu merupakan meniru kehidupan anak-anak Indonesia pada umumnya. Jadi kita meniru kita.

Ketika serial Unyil meniru kita, anak-anak Indonesia, mereka tidak bisa meniru 100 persen tepat. Boneka Unyil dan kawan-kawan memiliki "kekurangan" berupa lengannya yang dibilang cukup pendek untuk disebut lengan. Jadi dalam beberapa gerakannya, boneka-boneka ini tidak sempurna mengikuti kita (La namanya juga boneka hehe). Nah parahnya kita menirunya pula. Benar-benar sebuah proses membuat realitas baru.


sumber gambar : Takahiro Taguchi


Wednesday, February 12, 2020

Receh



Receh

Tidak perlu menjadi raja atau sultan
untuk menjadi bermanfaat
Bahkan menjadi ganjalan pintu dan kuping panci saja
sudah bermanfaat

Tidak perlu memadamkan kebakaran, atau menahan laju kereta datang.
Apalagi menghentikan rotasi bumi.
Cukup dengan tersenyum dan berkata baik,
kamu sudah ada gunanya.

Tidak perlu menjadi sesuatu untu berbuat sesuatu.
Sebaik-baiknya orang adalah orang yang paling bermanfaat.

Kamu bisa melakukan saat ini, dan dimulai dari hal-hal kecil.



sumber gambar : @candukata.id

Tuesday, February 11, 2020

Baru Hapal Sedikit


Pada beberapa tahun lalu, saya pernah beritikaf di masjid bilangan Pos Pengumben. Namanya orang masih bekerja, belum cuti lebaran, itikaf yang dilakukan adalah itikaf kalong. Abis maghrib datang, abis subuh pulang untuk masuk kantor.

Selain menu nasi padang gratis yang menjadi santapan sahur, itikaf ini diadakan sholat qiyamul lail berjamaah. Biasanya dilakukan di jam setengah tiga pagi setelah tidur.

Pada satu kesempatan ada sebuah kejadian menarik. Seorang jamaah menolak untuk memenuhi shaf kosong. Alasannya karena shaf tersebut terpotong tiang masjid. "Saya pernah baca hadits, bahwa shaf yang terpotong, sholatnya tidak sah."


Monday, February 10, 2020

Atas Pertolongan-Nya


Setiap kali ditanya apa rahasianya dalam membesarkan perusahaannya, Bu Nurhayati Subakat, pemilik  Wardah Cosmetic, selalu menjawab : atas pertolongan Alloh SWT.

Pada awalnya saya tidak pernah paham atas pernyataan Ibu Nur ini. Mengapa beliau sampai mengatakan seperti ini? Padahal, saya sebagai karyawannya, tahu sekali bagaimana etos kerja Ibu Nur dan sekeluarganya. Boleh dibilang mereka bekerja 24 jam selama 7 hari. Tidak ada pembicaraan yang tidak membahas masalah pekerjaan atau pun perusahaan. Waktu makan malam di meja membicarakan perusahaan, waktu selama perjalanan membicarakan pekerjaan apalagi waktu di kantor pasti membicarakan soal pekerjaan. Jadi menurut saya wajar sekali kalau mereka sukses karena mereka memang benar-benar bekerja keras.

Kemudian pencerahan mulai muncul. Ketika profil Bu Nur sekeluarga dan wardah-nya dibahas oleh Dahlan Iskan di situsnya. Beliau mengatakan bahwa apa yang dilakukan Bu Nur adalah kebetulan yang diusahakan. Memang semua kesuksesan yang diraihnya berasal dari pertolongan-Nya, namun Ibu Nur telah mengusahakannya agar Alloh SWT menolongnya.

Sunday, January 19, 2020

Berubah Atau...




Pada umumnya orang menyukai sebuah perubahan (ke arah yang lebih baik). Seperti halnya orang tua yang menyukai anak-anaknya yang rajin mengaji dan tidak merokok, walau pun bapaknya tidak begitu.

Karena berubah itu memang sulit; tidak mengenakkan pada awalnya. Karena harus mengubah kebiasaan lama atau status quo. Seperti halnya orang yang lama di Indonesia harus merubah cara membersihkan sisa BAB (buang air besar). Dari menggunakan air beralih ke tisu. Itu sangat sulit sekali, malah ada yang tidak mau melakukannya.