Seperti dalam beberapa pekan ini, banyak teman-teman berbagi informasi tentang sesuatu hal. Tanpa janjian, mereka berbagi hal-hal yang mirip walau pun sumber dan cara penyampaiannya berbeda. Yang pada awalnya semua orang antusias menerima informasi ini lama kelamaan menjadi bosan bergerak menjadi muak dan mau muntah kalau tidak ditahan (teman saya menyebutnya mau meledak).
Kita mengeluhkan bahwa informasi ini begitu banyak. Satu informasi baru selesai dibaca, ketika mau diterapkan sudah datang informasi yang lain yang datangnya bak air bah di musim hujan.
Di sini, kita harus mempunyai skill untuk mengelola informasi. Pertama kita pilah informasi yang kita butuhkan. Kemudian kita pilih informasi. Dasar pemilihan adalah yang baik secara fundamental (secara konsep make sense dan common sense) dan relevan. Kemudian itu kita pergunakan. Kalau ditengah-tengah ada informasi yang lainnya, tinggal kita uji dengan apa yang sudah kita pilih. Itu jadi tolak ukurnya. Tinggal kita sesuaikan. Kalau informasi yang datang, baik kita terus lanjut dengan yang kita sudah pilih sebelumnya. Kalau ada berbeda sedikit-sedikit, tinggal kita sesuaikan. Kalau ada yang benar-benar berbeda, maka kita perlu pikirkan lagi. Kalau ini lebih baik, yang lama kita tinggalkan. Kalau tidak atau malah bertentangan, kita setia dengan yang kita pilih.
Sejujurnya informasi itu banyak yang tidak baru dari secara isi. Ia seperti barang lama yang berganti-ganti kemasan. Kalau kata atasan saya kalau kita sudah punya pemahaman yang fundamental bisa melihat hal itu dan tidak jadi latah untuk ikut-ikutan. Karena pada prinsipnya tidak ada sesuatu yang baru di muka bumi ini.
No comments:
Post a Comment