Tuesday, March 30, 2021

Yang Penting Berusaha. Sukses atau Gagal itu Hanya Hasil Akhir

 

Banyak Peran Orang Lain dan Hal Lainnya di Dalamnya.


Berhasil atau gagal itu hanya hasil akhir. Orang tidak lihat prosesnya.
Berhasil atau gagal itu hanya hasil akhir.

Pada suatu waktu ada seseorang yang memposting soal dirinya di situs linkedin. Dalam postingannya, dia pernah dikritik oleh koleganya bahwa dia adalah orang yang kaya pengalaman namun miskin prestasi. Karena di dalam curriculum vitae-nya dia tidak mencantumkan prestasi atau pencapaian selama bekerja.

Alasannya sederhana, namun dalam. Dia tidak pernah mencantumkan karena dia tidak mau mengklaim seluruh keberhasilannya itu semata-mata kerja keras dia seorang. Padahal ada peran orang lain dan tentunya Alloh SWT di belakang itu semua. Misalnya, dia pernah mencapai penjualan melebihi target yaitu 110%. Dia meragukan kalau itu hasil kerja kerasnya sendiri. Menurutnya ini merupakan hasil bersama-sama dengan kata lain banyak orang yang berkontribusi atas pencapaian ini.

Jadi, kita jangan cepat terpukau ketika membaca prestasi atau pencapaian orang di linkedin. Karena apa yang tertera di situ belum tentu menggambarkan keseluruhan kejadian yang sebenarnya. Bagaimana mungkin postingan dalam satu halaman di situs bisa menceritkan keseluruhan diri seseorang? Kalau membuat deskripsi singkat dan menarik pengunjung itu soal lain.

Friday, February 19, 2021

Berceritalah Agar Bertumbuh

Tumbuh


Kalau kita mempunyai sebuah ide, ide apa pun maka lepaslah dia dari genggaman kita agar dia bisa tumbuh, kuat dan membesar. Ini sama saja dengan berdialektika. Kita mempunyai sebuah tesis, kita lempar ada yang menanggapinya sebagai antitesisnya, pergumulan ini menghasilkan sebuah sisntesis dimana idenya sudah berubah bukan ide kita saja. Dia merupakan gabungan antara ide kita dengan tanggapan dan masukan orang lain.

Wednesday, February 17, 2021

Karena Hidup Bukan Untuk Dikenang Orang

Bekerja untuk keabadian

Untuk apa kita hidup? Untuk mati!

Setelah mati? Untuk dikenang!

Yakin begitu?


Apa yang terjadi setelah kematian kita, itulah refleksi dari segala sepak terjang yang kita lakukan semasa hidup. Apa yang akan dikenang orang setelah kita mati? Cerita-cerita kebaikan atau keburukan? Mudah-mudahan cerita yang baik-baik saja yang diingat. Kalau yang buruk-buruk, cukuplah kita dan Alloh SWT saja yang tahu. Termasuk malaikat-malaikat pencatat amal kebaikan.

Thursday, February 11, 2021

Tuhan pun Mendatangkan Nabi

Meja yang rapih

Atasan saya pernah ngomong seperti ini kepada saya. Seorang atasan kalau tidak setuju, walau pun tidak ngomong, tidak akan pernah terwujud. Misalnya kita mengusulkan sebuah program, sebenarnya atasan kita tidak menyetujuinya. Namun karena tidak enak hati atau merasa kasihan kepada kita akhirnya dia pun menyetujui program tersebut. Jadi lain di mulut lain di hati. Karena pada dasarnya tidak setuju, program itu tidak pernah berjalan atau kejadian sama sekali, walau pun mulutnya mengatakan oke-oke saja.

Teman saya pernah mengalami hal seperti itu. Ketika pertamakali diterapkan program 5R di direktoranya, direkturnya setuju-setuju saja. Karena program itu memang program dari pusat jadi wajib sifatnya. Namun karena sang direktur itu belum memahami benar dan ada perbedaan persepsi mengenai 5R akhirnya program 5R di direktoratnya tidak berjalan dengan baik. Bayangkan itu saja yang berbeda persepsi, belum sampai menolak. Apalagi kalau menolak.

Friday, February 5, 2021

Semua Hanyalah Titipan

Seluas samudra


Kalau kita dititipi sesuatu maka ketika yang yang punyanya datang mengambil seharusnya kita biasa-biasa saja. Soalnya itu bukan milik kita, kita hanya dititipi. Dan titipan itu tidak hanya barang, melainkan harta, anak, pasangan hidup, karir dan lain sebagainya. 

Tuesday, February 2, 2021

Kebijaksanaan Berasal dari Yang Satu, Kembali ke Yang Satu


Kebijaksanaan Ada di Mana-mana

Seorang murid datang menemui gurunya. Dengan wajah tertunduk sepasang bola mata bergerak dengan tatapn kosong. Mulutnya seperti komat-kamit. Sang guru hanya terdiam tanpa berkata apa-apa.

"Guru, saya dalam kebingungan."Akhirnya meluncur juga kata-kata dari mulutnya.

"Apa yang membuatmu bingung, anakku?"

"Saya bingung dengan banyaknya kebijaksanaan yang bertebaran di mana-mana."

"Lalu?"

Monday, February 1, 2021

Result vs Output vs Outcome

Result :

Something that happens or exists because of something else:

-The road has been widened, but the result is just more traffic.

-His broken leg is the direct result of his own carelessness.

-I tried to repaint the kitchen walls with disastrous results.

-To ensure good/the best results, use Italian tomatoes and fresh basil.


Saturday, January 30, 2021

Apa Itu Sistem?

Pertandingan mix martial art (MMA)

Ini pernah terjadi. Beberapa bulan setelah rampung memperoleh sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) kami menghadapi sertifikasi SJH (Sistem Jaminan Halal). Biasanya kegiatan sertifikasi seperti kegiatan audit. Ada tim dari lembaga yang berwenang berkunjung dan melakukan pemeriksaan. Mereka akan memeriksa lapangan dan dokumen yang terkait. 

Mengenai dokumen, ada yang bertanya, "apakah kita harus buat SOP yang baru?" Maksudnya dia yang satu untuk sertifikasi CPKB dan yang satu untuk sertifikasi SJH dokumennya harus dipisahkan. Teman saya nyeletuk, "Gampang saja. SOP yang ada tinggal ditambahi "bismillah" di atasnya. Gampang, kan?" Teman saya ini sedang bercanda namun maksudnya benar. 

Kalau menurut saya kita tidak harus membuat SOP yang terpisah untuk dua keperluan yang berbeda karena yang mau diperiksa itu-itu juga. Orang dari BPOM memeriksa fasilitas produksi, begiu juga orang LP POM MUI memeriksa tempat yang sama. Cuma bedanya adalah kalau orang BPOM memeriksa dengan aspek CPKB sedangkan orang LP POM MUO dengan aspek SJH. Nah terus dokumennya bagaimana agar bisa diperiksa untuk dua tujuan berbeda?

Friday, January 29, 2021

Gagal atau Berhasil, Keduanya Baik Untuk Dipelajari




Ada seorang teman yang menceritakan perilaku "unik" bapaknya. Bapaknya tidak pernah memberi tahu mana yang seharusnya dilakukannya ketika menghadapi masalah.  Sekarang, teman saya ini ikut mengembangkan usaha yang telah dirintis oleh kedua orang tuanya. Berarti dia adalah generasi ke-2 dalam perusahaan keluarganya.  Jadi kalau ada masalah, ketika si anak bertanya maka bapaknya hanya mengatakan silahkan saja kamu ambil keputusan. Cuma yang membuat hati mangkel adalah ketika gagal, bapaknya baru memberi tahu apa yang benarnya seperti apa. Kalau begini, anaknya suka meggerutu. Kenapa tidak dikasih tahu dari awal, kalau sudah tahu akan gagal? Dan menurutnya dia baru bisa mengerti tindakan bapaknya itu setelah sekian lama.

Sepintas memang membuat kesal, namun apa yang dilakukan bapaknya adalah sebuah kebaikan buat anaknya. Anaknya dibuat mandiri dengan cara tersendiri. Dari awal bapaknya sudah mendorong untuk membuat keputusan walau pun itu akan gagal. Dan biasanya kita akan lebih "nyantol" pelajarannya kalau mengalami kegagalan terlebih dahulu atau lebih mudah belajar dari sebuah kegagalan dari pada keberhasilan yang kita buat. Jadi learning by doing; learning from failure. Dan tentu proses belajar dari kegagalan ini masih dalam rentang resiko yang terkendali.

Wednesday, January 27, 2021

Latihan Untuk (Berusaha) Ikhlas.

hati yang ikhlas

Waktu kuliah, saya sempat tertegun oleh sebuah motivational quote milik adik angkatan yang ditempel di meja tugas akhirnya. "Aku akan tetap berbuat baik, walau pun orang-orang tidak melakukan hal yang sama terhadapku." Keren menurutku quote itu. Sampai pada akhirnya saya baru menyadari bahwa quote itu mencerminkan orang yang ikhlas. Orang yang melakukan suatu kebaikan bukan karena siapa-siapa, melainkan hanya untuk Tuhan semata.

Quote yang menginspirasi tersebut tidak serta merta membuat saya mudah untuk melakukannya, bahkan sampai saat ini. Sehingga saya terhenti dalam satu titik : ikhlas itu memang susah. Susah karena itu adalah permainan hati. Namanya hati sangat mudah dibolak-balik.

Friday, January 22, 2021

Bagaimana Membentuk Kebiasaan Baru

gerakan plank

First we make our habits, then our habits make us. – Charles C. Noble


Untuk menjelaskan "hebatnya" kebiasaan, atasan menjelaskan dengan menggunakan kata habit. Ketika huruf "h"-nya dihilangkan masih ada "a bit". "A bit" ini masih ada maknanya. Kemudian kalau kita hilangkan huruf "a"-nya masih ada "bit". "Bit" ini pun masih ada maknanya. Kemudian kalau kita hilangkan huruf "b"-nya masih ada "it". "It" ini pun masih ada maknanya. Dan ketika kita hilangkan huruf "i"-nya maka tinggal huruf "t".

Jadi kebiasaan itu tidak mudah untuk dihilangkan, sekaligus tidak mudah membentuk sebuah kebiasaan baru. Ketika kita memulai kebiasaan baru, maka kita harus berubah. Perubahan itu tidak menyenangkan, seperti halnya orang yang biasa buang air besar di kloset jongkok, harus melakukannya di kloset duduk. Alhasil orang tersebut jongkok di kloset duduk.

Thursday, January 21, 2021

Bukan Sekedar Diada-adakan

A leader is leading

 

Waktu mengikuti Executive Program Quality Management yang diampu oleh  Dr Kano , beliau mengajukan serangkaian pertanyaan kepada saya.

"Apakah perusahaan Anda ada masalah dengan penurunan penjualan?"

"Tidak ada."

"Apakah perusahaan Anda memiliki masalah produk?"

"Tidak ada."

"Kalau begitu, mengapa Anda menerapan TQM? Anda ini TQM lover!" Begitu pungkasnya.

Friday, January 15, 2021

Kerjakan Saja

Kerjakan saja


Berdasarkan inspirasi dari atasan saya, di dalam membuat target jangan terlalu banyak berfikir kerjakan saja; just do it, ada lebih baik dari pada tidak ada; better than nothing. Karena kalau menunggu sempurna tidak akan pernah kejadian. 

Misalnya kita tahun ini ingin menurunkan berat badan. Misalnya kita bingung faktor apa yang berpengaruh kepada penuruan berat badan : apakah olahraga rutin atau mengatur pola makan. Terus bagaimana mengukurnya. Boleh kita mencari tahu semua informasi itu. Tetapi jangan terlalu lama. Dapatkan informasi secukupnya sebagai landasan bertindak. Berdasarkan literatur kita yakin olahraga ternyata yang berpengaruh ke penurunan berat badan. Olahraga yang disarankan adalah lari. Terus kita mau tahu berapa kilogram berat tubuh yang mau kita kurangi. 

Berdasarkan infromasi tersebut kita langsung lari. Pertanyaan-pertanyaan misalnya lari berapa menit, berapa kali dalam sepekan dan lain sebagainya sambil lalu saja. Kita kenakan sepatu dan langsung lari. Mau lari dimana, mau pakai sepatu apa sambil lalu saja. Karena jawaban-jawaban dari sebanyak pertanyaan itu akan terlihat setelah kita mulai lari pertama kali.

Setelah lari untuk pertama kalinya, kita akan mendapatkan insight. Oh, ternyata lari di komplek rumah masih baik-baik saja, karena jauh dari kawasan industri. Kemudian besoknya kita lari lagi. Setelah beberapa hari kita bisa lari yang optimal berapa kali dalam sepekan dan seterusnya.

Jadi kalau mempunyai suatu target, cari informasi secukupnya, jangan terlalu, kerjakan, terus dievaluasi, perbaiki, kerjakan, terus dievaluasi.


Photo by dylan nolte on Unsplash