Friday, February 5, 2021

Semua Hanyalah Titipan

Seluas samudra


Kalau kita dititipi sesuatu maka ketika yang yang punyanya datang mengambil seharusnya kita biasa-biasa saja. Soalnya itu bukan milik kita, kita hanya dititipi. Dan titipan itu tidak hanya barang, melainkan harta, anak, pasangan hidup, karir dan lain sebagainya. 
Ada seorang teman yang menceritakan kejadian-kejadian luar biasa beberapa bulan ini. Dia baru saja kehilangan kendaraan, anaknya harus dirawat di rumah sakit dan suaminya terkena covid-19. Dan ketika itu terjadi semua dia bersama suaminya bisa merelakannya semua. Dia bilang itu kan hanya titipan. Kapan saja bisa diambil sama yang punya.

Bayangkan mobilnya itu adalah adalah mobil pertama hasil dari menabung sekian lama. Baru dua tiga bulan dipakai, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, ditubruk oleh truk sampai gepeng. Dan perusahaan pemilik truk tidak mau mengganti segala kerugian. Akhirnya dia dan suami mengikhlaskan menjadi rongsokan.

Kemudian anaknya yang masih batita, harus dirawat di rumah sakit. Dipasang alat ini dan itu selama perawatan. Plus suaminya terkena covid. Apa pun bisa terjadi. Namun teman saya ini bisa melakukan hal yang luar biasa, menerima itu semua karena semuanya adalah titipan. Titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil kapan pun. Jadi apakah kita siap, kalau semua yang dititipi kepada kita, diambil oleh yang punya. Apakah kita siap? 


Photo by RenĂ© Molenkamp on Unsplash

No comments:

Post a Comment