Tuesday, September 29, 2020

Apapun Masalahnya, Alloh SWT Tempat Mengadu



Apa yang telah orang tua saya ajarkan kepada anaka-anaknya? Saya dengan pasti menjawab mereka mengajarkan bagaimana menyerahkan hidup ini hanya kepada Alloh SWT, Tuhan semesta alam. Mereka mendemonstrasikan bahwa dalam menghadapi semua problematika hidup, Alloh-lah tempat meminta dan memohon pertolongan. Tidak ada yang lain.

Jujur saya akui, bahwa jawaban ini bukan jawaban yang instan. Ini jawaban yang saya sudah pikir bertahun-tahun. Waktu itu terlintas dalam pikiran bagaimana orang tua saya mendidik kami, anak-anaknya. Dipikir-pikir orang tua saya, jarang sekali memberikan nasihat, hidup ini harus begini harus begitu. Terus seumur-umur, mereka jarang sekali menyuruh saya untuk belajar. Yang saya ingat, Bapak sering bicara : kalau dapat swasta (maksudnya sekolah swasta), bapak enggak bisa biayai. Praktis "ancaman" ini berhasil. Semua anak-anaknya duduk di sekolah dan perguruan tinggi negeri.

Kemudian dari sekian anaknya, enggak ada yang hidupnya ngaco-ngaco amat. Semua berpendidikan. Semua bisa mandiri menghidupi diri dan keluarganya, serta tidak terlibat dengan masalah hukum. Padahal waktu zamannya mereka belum ada  parenting-parentingan maupun motivator.

Dari sekian pemikiran, saya ingat orang tua cuma berpesan jangan meninggalkan sholat lima waktu dan membaca Al-Quran. Tidak ada yang lain. Selain itu bapak ibu saya ini kuat banget amalannya. Misalnya, kalau anak-anaknya sedang ujian atau daftar masuk sekolah, mereka tidak berhenti-henti bangun malam untuk menunaikan sholat tahajud dan bermunajat kepada Alloh SWT. Terus siangnya, mereka merutinkan puasa sunah senin kamis. Jadi kalau begini, siapa yang ujian siapa yang bergadang hehe.

Hal yang terlihat lagi adalah bagaimana mereka menghadapi hidup. Sebagai seorang PNS (sekarang ASN) di pendidikan, jangan berharap banyak dari gaji bulanan. Ditambah lagi bapak bukan tipe orang yang suka memperkaya diri, dengan mengadakan iuran ini atau sumbangan itu. Tidak pernah. Ketika kesulitan datang, pertama-tama menyerahkan semuanya ke Yang Maha Kuasa. Kemudian baru berusaha. Ketika anak-anaknya butuh untuk uang sekolah, bapak biasanya mencari pinjaman ke kerabat yang bisa dimintai pinjaman. Begitu seterusnya. 

Ibu juga seperti itu. Masalah yang dihadapinya adalah masalah ibu-ibu di seluruh dunia. Bagaimana mensiasati keterbatasan uang belanja untuk makan sehari-hari. Dia pernah cerita, kalau enggak punya uang belanja, ngutang aja dulu di warung. Kalau enggak punya beras, pinjem aja dulu. Nanti kalau ada uangnya dibayar atau diganti. Begitu terus menerus. 

Dengan bagaimana mereka menghadapi keadaan seperti itu, jangan harap mereka membicarakan untuk menabung, beli emas atau investasi dengan membeli saham. Hidupnya seperti untuk hari ini saja. Berusaha bisa makan hari ini, besok kita pikirkan bagaimana caranya.

Sekarang kondisi saya jauh lebih baik. Tetapi bukan berarti hidup lebih mudah. Setiap orang, setiap generasi beda-beda ujiannya. Mungkin saya tidak menghadapi apa-apa yang dulu orang tua saya hadapi. Namun saya telah belajar, apa pun masalahnya, Alloh SWT-lah tempat mengadu dan memohon. Menyerahkan semua kepada-Nya.

Photo by Jeremy Yap on Unsplash

No comments:

Post a Comment