Wednesday, February 17, 2021

Karena Hidup Bukan Untuk Dikenang Orang

Bekerja untuk keabadian

Untuk apa kita hidup? Untuk mati!

Setelah mati? Untuk dikenang!

Yakin begitu?


Apa yang terjadi setelah kematian kita, itulah refleksi dari segala sepak terjang yang kita lakukan semasa hidup. Apa yang akan dikenang orang setelah kita mati? Cerita-cerita kebaikan atau keburukan? Mudah-mudahan cerita yang baik-baik saja yang diingat. Kalau yang buruk-buruk, cukuplah kita dan Alloh SWT saja yang tahu. Termasuk malaikat-malaikat pencatat amal kebaikan.
Terus setelah kita mati, berapa lama orang akan mengenang kita? Mungkin teman-teman kita akan mengingat kita sampai sebulan. Para tetangga ingat sampai satu tahun. Karena mereka mengunjungi rumah kita karena ikut tahlilan, 7 hari berturut-turut, hari ke-40, hari ke-100 dan hari genap satu tahun. Selain dari mungkin sudah melupakan ketika baru tiga langkah meninggalkan kuburan kita bahkan setelah mengucapkan berbela sungkawa begitu mendengar kematian kita.Terus kalau begitu ngapain tujuan hidup kita hanya untuk dikenang setelah mati?

Sedari tadi saya tidak membicarakan kematian. Saya membicarakan tentang keikhlasan. Menurut saya ikhlas dalam melakukan hal-hal baik itu jadi wajib adanya. Karena kalau kita tidak ikhlas kita yang rugi, jadi sia-sia semuanya.

Kalau selama ini kita berbuat baik, melakukan sesuatu yang spektakuler percayalah hanya sedikit orang yang akan mengingatnya setelah kejadian itu. Karena pada umumnya orang suka lupa kebaikan orang dan hapal keburukan orang; karena pada umumnya orang suka lupa kebaikan orang kepadanya dan hapal kebaikan yang dilakukan kepada orang lain.

Jadi untuk mengetahui secepat apa orang melupakan kita tidak harus sampai menunggu kita mati lebih dulu. Cukup tunggu beberapa tahun, beberapa bulan, beberapa pekan, beberapa hari bahkan hanya beberapa menit atau detik.

Ada seorang pengusaha besar yang saya kagumi pernah bercerita. Dia sudah menyumbang banyak sekali ke pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan perempuan. Suatu saat dia menyumbang ke institusi pendidikan tempat dia merekrut calon karyawannya. Ketika donatur lain ingin namanya diabadikan di salah satu gedung, dia lebih memilih mengabadikan nama produknya. Dia tidak mau namanya ada di sana. Menurut pengakuannya, siapa dia. Dia hanya seorang manusia biasa yang bisa saja orang sudah melupakannya.

Sikapnya ini terinpirasi oleh kisah Jacqueline Kennedy, istri John F. Kennedy. Siapa yang tidak kenal Kennedy? Salah satu presiden Amerika dan pemimpin dunia yang terkenal. Apalagi setelah kematiannya yang fenomenal tersebut.

Setelah suaminya meninggal, Jackie Kennedy mengalami peristiwa kecil yang berbekas sekali. Seorang supir taksi yang dinaikinya, ternyata sudah tidak mengenalinya lagi. Padahal dia istri mantan nomor satu Amerika.

Dan cerita ini pun berbekas juga pengusaha besar ini. Jackie Kennedy saja mudah dilupakan orang apalagi saya, begitu katanya. Makanya dia memilih untuk diingat oleh para penduduk langit dibandingkan penduduk bumi. Karena ini abadi.

Ditambah lagi ketika saya menonton kanal Youtube-nya Baba Mandra menyoal Mak Tua Kinang, salah satu tokoh topeng Betawi zaman dulu yang legendaris. Walau pun sudah meninggal namanya di dunia seni topeng Betawi masih dikenal. Dalam satu paparannya dia bertanya, kurang lebih, jarang sekali orang yang setelah meninggal itu masih terkenal namanya. Kalau orangnya sudah meninggal, namanya juga ikut meninggal. Tidak ada lagi orang ingat sepak terjangnya.

Dan kemudian cerita ini pun berkembang kemana-mana. Kalau kita buka internet atau youtube banyak sekali kabar-kabar pesohor yang dulunya terkenal saya sudah lupa. Bahkan saya tidak tahu kalau beberapa ada yang sudah meninggal.

Setelah semuanya ini saya terdiam. Pengusaha besar yang saya ceritakan saja, dengan sekian banyak sumbangannya, bisa dilupakan orang, apalagi saya.Para pesohor dari aktor/aktris, musisi dan seniman bisa terlupakan setelah bertahun-tahun. Apalagi saya, orang biasa yang kadang kala tidak diperhitungkan oleh orang-orang lain. Jadi saya pikir buat apa kita berusaha keras membuat orang lain ingat kepada kita kalau pada akhirnya orang akan dengan mudah melupakan kita. Kalau begini bisa disebut rugi dua kali. Pertama kita mudah sekali dilupakan orang. Kedua tidak ada artinya di kehidupan setelah mati nanti.

Oleh karena itu marilah kita bekerja untuk keabadian. Bekerja senyap yang dimana hasilnya biar Alloh SWT dan penduduk langit yang mengetahuinya. Biarlah para penduduk bumi tidak tahu. Mereka mau ingat atau pun tidak teruslah berbuat dengan sebaik-baiknya. Karena sesungguhnya kita hidup untuk kembali, pulang ke kampung halaman kita di akhirat nanti.

Gambar oleh Jimmy Fisher dari Pixabay 

No comments:

Post a Comment