Tuesday, March 30, 2021

Yang Penting Berusaha. Sukses atau Gagal itu Hanya Hasil Akhir

 

Banyak Peran Orang Lain dan Hal Lainnya di Dalamnya.


Berhasil atau gagal itu hanya hasil akhir. Orang tidak lihat prosesnya.
Berhasil atau gagal itu hanya hasil akhir.

Pada suatu waktu ada seseorang yang memposting soal dirinya di situs linkedin. Dalam postingannya, dia pernah dikritik oleh koleganya bahwa dia adalah orang yang kaya pengalaman namun miskin prestasi. Karena di dalam curriculum vitae-nya dia tidak mencantumkan prestasi atau pencapaian selama bekerja.

Alasannya sederhana, namun dalam. Dia tidak pernah mencantumkan karena dia tidak mau mengklaim seluruh keberhasilannya itu semata-mata kerja keras dia seorang. Padahal ada peran orang lain dan tentunya Alloh SWT di belakang itu semua. Misalnya, dia pernah mencapai penjualan melebihi target yaitu 110%. Dia meragukan kalau itu hasil kerja kerasnya sendiri. Menurutnya ini merupakan hasil bersama-sama dengan kata lain banyak orang yang berkontribusi atas pencapaian ini.

Jadi, kita jangan cepat terpukau ketika membaca prestasi atau pencapaian orang di linkedin. Karena apa yang tertera di situ belum tentu menggambarkan keseluruhan kejadian yang sebenarnya. Bagaimana mungkin postingan dalam satu halaman di situs bisa menceritkan keseluruhan diri seseorang? Kalau membuat deskripsi singkat dan menarik pengunjung itu soal lain.

Saya juga pernah melihat hal seperti ini. Ada seorang leader yang tidak bisa berbuat banyak di tempat kerja barunya. Padahal profilnya pernah masuk ke dalam majalah ternama. Contoh lain, ada yang mempunyai portofolio yang bagus, karena pernah menjabat posisi di perusahaan multinasional. Namun, ketika pindah kerja dia tidak bisa melakukan breakthrough. Alasannya adalah tempat barunya adalah perusahaan yang baru berkembang, notabene perusahaan yang sistemnya belum establish. Di sini belum tersedia data yang dibutuhkan, timnya harus dibangun terlebih dahulu, dan sarana pendukungya belum ada.

Dari sini, saya bisa menerima kesuksesan dan kegagalan. Orang hanya bisa melihat ujungnya saja, tanpa melihat prosesnya. Bisa jadi seseorang mencapai sebuah kesuksesan, karena mempunyai tim yang solid dan didukung oleh sarana penunjang yang mumpuni. Dengan kata lain, sistemnya sudah well establish. Jadi kita tidak melakukan apa-apa semuanya sudah jalan. Bahkan ketika kita masih asyik pasang status di socil media, target kerjaannya bisa tercapai semua.

Dan bisa jadi, ketika seseorang mendapatkan kegagalan bukan karena dianya malas atau ogah-ogahan. Bisa saja dia adalah single fighter dan tidak ada orang yang bisa diajak bertukar pikiran. Ditambah lagi sistemnya belum mendukung, arahannya belum jelas, dan hambatan-hambatan lainnya.

Di dalam teori empat lensa, Edward W. Deming memandang bahwa kinerja (performance) yang kita lihat sebenarnya adalah kinerja dari suatu sistem (system performance) karena adanya interaksi kuat antara sistem dan manusia.

Interaksi antara manusia dan sistem yang bekerja di sekitarnya, dibuat Deming dalam bentuk persamaan berikut ini:

P = X + Y (XY)

P = Sistem/ Kinerja Proses

X = Kontribusi Individu.

Y = Kontribusi Sistem

(XY) = Kontribusi INTERAKSI Individu dengan Sistem

Jadi buat yang masih jauh dari kesuksesan, Anda tidak perlu berkecil hati, Anda mungkin belum beruntung saja, namun sudah dalam on the track. Dan buat Anda yang dipenuhi kesuksesan, mawas diri, ingatlah banyak pihak yang ikut berperan di sini. Jadi dari sini, abaikanlah melulu kesuksesan atau kegagalan. Fokuslah dengan apa yang kita lakukan. Seberapa keras kita sudah berusaha, masalah sukses dan gagal, itu hanyalah akhir cerita.

sumber gambar : Ricardo Arce

dikopas dari : https://hasanabadikamil.com/sukses-atau-gagal/

No comments:

Post a Comment