Monday, February 10, 2020
Atas Pertolongan-Nya
Setiap kali ditanya apa rahasianya dalam membesarkan perusahaannya, Bu Nurhayati Subakat, pemilik Wardah Cosmetic, selalu menjawab : atas pertolongan Alloh SWT.
Pada awalnya saya tidak pernah paham atas pernyataan Ibu Nur ini. Mengapa beliau sampai mengatakan seperti ini? Padahal, saya sebagai karyawannya, tahu sekali bagaimana etos kerja Ibu Nur dan sekeluarganya. Boleh dibilang mereka bekerja 24 jam selama 7 hari. Tidak ada pembicaraan yang tidak membahas masalah pekerjaan atau pun perusahaan. Waktu makan malam di meja membicarakan perusahaan, waktu selama perjalanan membicarakan pekerjaan apalagi waktu di kantor pasti membicarakan soal pekerjaan. Jadi menurut saya wajar sekali kalau mereka sukses karena mereka memang benar-benar bekerja keras.
Kemudian pencerahan mulai muncul. Ketika profil Bu Nur sekeluarga dan wardah-nya dibahas oleh Dahlan Iskan di situsnya. Beliau mengatakan bahwa apa yang dilakukan Bu Nur adalah kebetulan yang diusahakan. Memang semua kesuksesan yang diraihnya berasal dari pertolongan-Nya, namun Ibu Nur telah mengusahakannya agar Alloh SWT menolongnya.
Pencerahan berikut muncul ketika saya membaca buku Djoenadi Joesoef pemilik Konimex. Dia memiliki prinsip yang sama dengan Ibu Nur (malah saya punya pendapat perusahaan keluarga yang sukses di Indonesia umumnya memiliki pendapat ini). Semua keberhasilannya karena pertolongan Tuhan. Namun diperjelas dalam buku tersebut adalah bahwa Tuhan hanya akan memberikan kesempatan kepada orang-orang yang siap. Yang siap untuk adalah orang yang melakukan upaya terus-menerus.
Dari sini terasa terang benderang semuanya bagi saya. Dalam agama Islam, kita hanya diperintahkan untuk berusaha dan berdoa. Masalah hasil itu urusan lain.
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah: 105)
Bahkan kadang kesuksesan tidak ada hubungannya dengan usaha yang sudah dilakukan. Kita lihat Bunda Siti Hajar ketika mencari air untuk anaknya Nabi Ismail A.S. Dia bolak-balik antara bukit Shofa dan Marwah mencari air. Eh, ujung-ujungnya air itu muncul ketika kaki nabi Ismail menggesek-gesekkan kakinya ke tanah. Yang kemudian menjadi sumur Zamzam.
Dan hal ini juga diakui oleh para founding fathers negara ini. Kemerdekaan ini didapat atas rahmat Alloh Yang Maha Kuasa. Bangsa Indonesia memang sudah berusaha mati-matian dalam mengusir penjajah. Namun kemenangan ini diberikan oleh Alloh melalui adanya vacuum of power karena Jepang baru saja dibom atom oleh Amerika dan sekutunya.
Atau hal ini pernah dialami oleh seorang Ustadz yang biasa mengisi kajian tafsir di masjid dekat rumah saya di Cikarang dulu. Dia memiliki santri yatim piatu. Di ajaran baru, dia harus menyediakan biaya seragam, buku-buku dan lain sebagainya. Teringat ia dengan beberapa orang jamaah umroh yang pernah ia bimbing sebelumnya. Beberapa pernah berjanji akan bersedekah atau membantu anak yatim piatu.
Dibuatlah beberapa proposal permohonan dana kepada para donatur yang baik hati itu. Dia datangi satu-satu yang pernah mengucapkan janji. Dari semua yang didatangi, tak satu pun yang mengeluarkan dana barang sepeser pun. Tentunya dengan alasan ini itu. Di kala pikiran sedang pusing memikirkan biaya anak yatim piatu ini, tiba-tiba datang seseorang yang ia kenal. Orang tersebut mengungkapkan maksudnya. Dia mau mengeluarkan zakat mal ke ustadz ini. Dan tebak berapa jumlahnya? Ternyata sebesar biaya yang dia butuhkan untuk anak yatim piatu yang dia asuh. Urusan kita hanyalah berusaha dengan sebaik-baiknya (setengah mati), urusan hasil biar Alloh SWT yang menentukan.
Jadi apa yang sudah dilakukan Ibu Nur, Pak Dahlan Iskan, Pak Djoenaidi dan pengusaha sukses lainnya. Mereka hanya berusaha sebaik-baiknya, agar Alloh memberikan kesempatan kepada mereka. Dengan jalan dengan bekerja keras.
sumber gambar : Public Domain Pictures
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment