Tuesday, June 25, 2019

Lebih Susah Dari Mencari Istri


Setiap ada pelamar yang gagal diterima, biasanya dihibur dengan kata-kata : tidak diterima di perusahaan ini bukan berarti tidak diterima di tempat lain. Mudah-mudahan bisa menuai sukses di tempat lain.

Sepintas ini ucapan untuk "menenangkan" orang yang gagal tetapi sejujurnya ini benar adanya. Saya berani mengatakan bahwa mencari pekerjaan itu seperti mencari calon pasangan hidup. Seperti halnya banyak perempuan yang cantik tapi hanya satu yang menjadi istri kita yaitu kamu. Kira-kira apa yang membuat kita memilih si dia untuk jadi istri kita? Karena dia anak tunggal, anak orang kaya, bapaknya sudah tua banyaknya kesamaan antara kita dengan istri kita. Baik itu kesamaan iman, suku, hobi dan lain-lain.



Begitu juga dengan perusahaan. Dari sekian banyak perusahaan, mungkin hanya beberapa yang mempunyai kesamaan dengan kita. Biasanya kesamaan nilai (value) atau culture fit. Nilai-nilainya sesuai dengan kita atau budayanya cocok dengan kita. Makanya ada seoragn HR Director perusahaan ternama di Indonesia mengingatkan kepada siapa pun para pencari kerja, pelajari dulu perusahaan nilai-nilai dan budaya dari perusahaan yang akan kita lamar. Apakah cocok atau tidak? Setiap perusahaan beda-beda. Ada perusahaan A memang butuh tipe-tipe orang yang rendah hati dan suka bekerja sama. Tapi ada juga perusahaan B yang membutuhkan orang yang menonjol dan lain sebagainya.

"Boro-boro Pak cari-cari perusahaan yang value-nya sama, diterima saja sudah untung. Mencari kerja kan susah," ada yang menjawab seperti itu.

Ibarat sebuah pernikahan, kalau nilai-nilainya tidak sama biasanya ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Ada yang menyesuaikan diri dengan pasangannya, ada yang mengganti nilai-nilai yang dipegang sebelumnya dengan yang baru, dan kalau memang perbedaannya begitu besar biasanya memilih untuk saling berpisah. Begitu juga kalau kita memasuki perusahaan yang nilai-nilainya berbeda. Entah kita yang menyesuaikan dengan nilai-nilai perusahaan, atau kalau sudah berbeda jauh kita memilih untuk keluar dari perusahaan.

Jadi kalau kita belum diterima di sebuah perusahaan terus ada yang memberi kata-kata gagal di sini bukan berarti gagal di tempat lain itu memang tulus ikhlas diucapkan, bukan hanya buat menghibur belaka.

sumber gambar : Ron Berg


No comments:

Post a Comment