Sunday, July 14, 2019

Usia 40


Kata orang kehidupan dimulai (kembali) di usia 40 tahun. Di sini kita terlahir kembali dan mengulangi (memulainya kembali) sebagai manusia. Kita mengulangi dari NOL tahun lagi dan terus berlanjut ke tahun berikutnya.

Ada juga yang berpendapat di usia 40 tahun ini adalah masa depan seseorang ditentukan, apakah kamu menjadi orang sukses atau menjadi orang gagal. Kalau sukses, sukses terus begitu juga sebaliknya. Jadi hidup di sini sudah mencapai kemapanan. Baik mapan di atas maupun mapan di bawah. Tidak ada lagi naik turunnya.

Dan ada juga yang berpendapat pada usia 40 tahun ini disebut juga dengan puber kedua. Ketika sudah mencapai kemapanan (atas), anak-anak sudah besar dan lain sebagainya. Maka ada yang merasa perlu mengulangi pubertas lagi.

Buat saya entah mana yang benar, namun memasuki usia 40 saya mulai mempertanyakan my mission di muka bumi. : Sebenarnya gua mau ngapain di muka bumi ini? Kalau hanya mencari pencapaian dunia, berupa status, materi dan lain-lain mungkin sudah lewat. Saatnya sudah memikirkan lebih dari itu. 

Misi kita di bumi ini kalau "jawaban standarnya" adalah semata-mata beribadah kepada Alloh SWT. Beribadah ini pemaknaannya bisa luas sekali. Segala sesuatu bisa dikategorikan ibadah kalau memenuhi dua kriteria. Diniatkan lillahi ta'ala dan mengikuti tata cara yang sudah ditentukan/ tidak melanggar ketentuan. Kalau mengacu ke sini maka bekerja bisa disebut ibadah, mengurus anak bisa disebut ibadah dan lain sebagainya.

Ketika di usia 40-an ini, maka ketika banyak hal pencapaian-pencapaian dunia tidak terjadi : gagal menjadi anggota dewan, belum menjadi manager, belum jadi pengusaha, belum jadi artis dan lain sebagainya maka kita tarik lebih jauh lagi sesuai dengan misi kita di bumi. Kalau ini dipahami benar-benar (saya sedang berusaha memahami) maka kita akan berfikir kontribusi manfaat apa yang bisa diberikan tanpa harus menjadi sesuatu. Karena ini bisa menjadi ibadah di hadapan-Nya.

sumber gambar : Bessi

No comments:

Post a Comment