Thursday, July 4, 2019

Cerita Bagian Dua

Orang yang disebut sebagai saudara kembaranya, sebenarnya tidak layak untuk dipanggil begitu. Aji, rambutnya lurus, dipotong pendek dan selalu rapih belah pinggir sebelah kanan. Sedang orang ini berambut ikal, ke sana kemari mengikuti gerakannya yang tidak mau diam. Jadi mereka berdua adalah saudara kembar beda bapak beda ibu dan beda kelakuannya. Yang membuat layak dipanggil bersaudara hanya semata-mata namanya sama. Orang itu bernama Aji juga. Tepatnya Sangaji. Untuk memudahkan dan tidak tertukar, biasanya teman-teman memanggilnya Aji Samiaji dan Aji Sangaji.

Aji Samiaji hanya mengamati tingkah laku temannya yang satu ini. Dia tidak sudi untuk bergabung dengan orang-orang untuk menyambut dan mengelu-elukan. Karena dia tahu Aji Sangaji akan datang menemuinya.

"Eh, mana kembaran gua? Dia datang kan?"Tanya sambil gelagapan. Pandangannya menyapu seluruh penjuru ruangan, Matanya berkeliaran mencari Aji Samiaji."Nah itu dia."Akhirnya dia menemukannya. Dan langsung dia menuju meja dimana Aji Samiaji berada.

"Hallooo....gimana kabarnya Bro?"Sapanya sambil mengangkat kedua lengannya tinggi-tinggi siap untuk memeluk siapa pun yang di depannya.

"Baik."Dibalasnya cukup dengan sebuah jabat tangan yang erat. Aji Sangaji mengguncang-guncangkan tanpa mau buru-buru melepaskannya. Setelah dirasa cukup puas, dilepaskan tangan kawannya ini dan langsung duduk berhadapan.

"Gimana Bro? Lu dah jadi direktur?"Tanyanya langsung.
Aji Samiaji hanya tersenyum.
"Sama gua juga belum jadi apa-apa. Eh, Lu masih di tempat yang lama?"
"Iya."
"Betah amat."
"Ya. Habis gimana lagi. Mau pindah kemana."
Aji Sangaji hanya mengangguk-angguk tanpa kata-kata.
"Gimana Ibu Lu?"
"Ya begitu deh." Jawabnya datar.
Untuk beberapa waktu dan tempat berhenti sejenak.
"Sorry Ji. Gua enggak bermaksud begitu sama Lu."
"Enggak apa-apa. Gua tahu kok."
"Thanks Brother", Aji Sangaji menarik nafas pelan."Gua tahu Lu orang yang kuat."Tangannya memegang erat pundak Aji Samiaji.
"Makasih. Gimana kerjaan Lu? Dah pindah lag?"
"Ha ha ha ha ha. Iya!"

No comments:

Post a Comment