Tuesday, July 16, 2019

Karena Cinta Melebihi Segalanya


Sebelum menikah saya dan (calon) istri membuat sebuah perjanjian untuk kami berdua kalau menikah nanti. Saya mensyaratkan kalau sudah menikah, istri harus mengikuti kemana suami bertugas/ bekerja. Dia menyanggupinya. Dia bersedia untuk meninggalkan kota kelahirannya untuk ikut suami. Dia pun mengajukan syarat. Kalau sudah menikah dia tetap ingin bekerja. Dia menyukai dunia ajar-mengajar. Saya pun mengizinkannya. Karena pekerjaan yang dilakoninya tidak membutuhkan waktu penuh. Kami pun saling setuju.

Setelah itu awal-awal tahun pernikahan kami menjalani sesuai perjanjian. Istri ikut suami dan dia tetap mengajar. Semuanya berubah ketika kami dianugerahi seorang anak laki-laki yang sudah lama kami nanti-nantikan kehadirannya. Karena satu dan lain hal makan "bubarlah" perjanjian yang sudah kami sepakati. Kami menjalani long distance marriage (LDM). Dari empat belas tahun pernikahan, hanya tiga tahun kami hidup serumah dan bertemu setiap hari. Selebihnya kami terpisah antara kota yang berbeda. Dan benar istri saya sudah tidak bekerja karena mengurus anak. 

Faktanya, perjanjian kami sudah batal. Semuanya berjalan tidak sesuai kesepakatan. Kemudian apakah kami saling menggungat satu sama lain? Saling mempertanyakan : katanya dulu begini, kok sekarang begitu? Tidak sama sekali. Karena kondisinya memang jauh berbeda dari bayangan kami sebelumnya maka kami membuat kesepakatan baru. Untuk saat ini, yang terbaik adalah memang seperti ini sambil kami terus-menerus mencari jalan yang lebih baik. Kami melakukan ini karena cinta melebihi segalanya.

sumber gambar : Pexel


No comments:

Post a Comment