Monday, July 1, 2019
Konsep Piknik Itu Sebenarnya Gampang
Tulisan ini dibuat bersamaan dengan masa liburan anak-anak sekolah. Bagi yang mempunyai keleluasaan waktu dan keleluasaan ekonomi bisa mengisinya dengan berlibur atau piknik. Maka hari-hari ini status di media sosial mulai dihiasi foto-foto dan status tentang liburannya.
Kembali ke masalah piknik. Menurut saya konsep piknik itu gampang sekali. Konsepnya adalah seseorang dikatakan pergi piknik; jalan-jalan kalau mengunjungi suatu tempat yang jauh dari tempatnya. Tidak peduli tempat itu dikategorikan tempat wisata atau bukan. Biar lebih jelas saya kasih contoh. Saya kuliah di Bandung selama enam tahun. Kampus saya bertetangga dengan kebun Binatang Kota Bandung. Pertanyaannya adalah apakah selama kuliah itu saya sering ke kebun binatang? Jawabannya hanya sekali. Itu juga karena mengantar saudara. Andaikan tidak ada saudara yang diantar, mungkin saya tidak pernah berkunjung ke kebun binatang. Karena setiap hari melewati tempat tersebut, membuat saya sehingga tidak ada keinginan mengunjunginya. Kesannya biasa-biasa saja. Padahal orang-orang dari jauh, datang dengan kendaraan, ada yang pakai bis mengunjungi kebun binatang di akhir pekan. Sementara saya yang tinggal berapa langkah tidak berkunjung ke sana.
Kasus kedua, saya sekarang tinggal di daerah Padasuka, dekat Saung Udjo. Di sana biasanya ada pertunjukan seni angklung. Coba tanyakan kepada saya berapa kali berkunjung ke sana? Jawabannya belum pernah sama sekali. Padahal saya sudah dua tahun lebih tinggal di sana. Jarak dari rumah ke Saung Udjo hanya beberapa gas-an motor saja. Tapi saya belum berkunjung ke sana. Padahal setiap pekan bis-bis berukuran besar membawa pengunjung dari luar kota, bahkan luar Indonesia. Saya pernah lihat wisatan asing; bule-bule berkunjung ke sana.
Kembali ke pernyataan di awal: kita dikatakan piknik kalau pergi ke tempat-tempat jauh. Saya lihat teman-teman saya yang mengunjungi luar kota atau luar negeri ada beberapa spot yang menarik. Mereka mem-foto kereta, angkutan umum, rumah bahkan tong sampah. Sebenarnya itu hal-hal biasa yang bisa jadi ada di sini, namun karena jauh dari rumah maka itu menjadi hal menarik untuk dikunjungi dan diabadikan. Namanya juga piknik ya.
Terkahir di tulisan ini apakah anda setuju dengan konsep piknik saya? Kalau setuju silahkan ngacung, kalau tidak silahkan ngacung juga. Dan perlu diingat tulisan piknik ini dibuat bukan karena saya kurang piknik. Hampir setiap minggu saya piknik. Rumah di Bandung, kerja di Jakarta. Ini sudah masuk syarat jauh dari rumah, makanya saya sedang piknik. Terima kasih.
Sumber gambar : Sarah Bernier
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment