Apakah tertawa bisa membuat tidur nyenyak?
Sampai saat ini saya belum mendapatkan jawabannya. Namun setelah memperhatikan perilaku anak saya beberapa pekan terakhir ini, saya berkesimpulan ke arah sana.
Anak saya ini mempunyai masalah dengan tidurnya. Dia sering terbangun di tengah malam. Agar bisa tidur kembali dia membutuhkan usaha yang lebih. Termasuk kami orang tuanya harus mengeluarkan "effort" juga. Kami harus menyakinkan, memberi motivasi, dan masukan agar mau tidur lagi. Jadi kalau dia susah tidur lagi, kami juga ikut-ikutan susah tidur.
Di masa pandemik ini, saya meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kami beri nama "brolcing". Ngobrol (soal) kucing menjelang tidur.
Isi dari obrolannya tidak lebih dari sekedar menggosipkan soal kucing kami yang bernama keling. Dengan dibumbui hal-hal hiperbolis yang kadang-kadang mengundang tawa anak saya ini.
Dari sekian malam, ada dua malam, seingat saya, anak saya tertidur dengan nyenyak. Dia tidak terbangun di tengah malam.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Setelah saya ingat-ingat, dia bisa tertidur dengan pulas kalau acara"brolcing" kami ini mampu membuat dia tertawa. Jadi sementara ini, kesimpulannya adalah kalau kita bisa tertawa sebelum tertidur maka kita bisa tidur dengan pulas.
Kalau begitu apa hubungannya antara dengan tertawa dan tidur nyenyak? Sebenarnya ketika kita tertawa, apa yang telah dihasilkan?
Setelah saya menelusuri di mesin pencari, saya mendapatkan penjelasan yang cukup menarik. Ketika kita tertawa maka stress yamg kita alami bisa berkurang.
Ketika kita tertawa otak ini mengeluarkan menghasilkan reaksi kimia yang secara instan meningkatkan suasana hati, mengurangi rasa sakit dan stres, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Para ahli juga yakin bahwa tertawa terbukti mengurangi kortisol dan hormon stres lainnya sama seperti saat makan makanan yang lezat atau hubungan seksual. Aktivitas ini membantu tubuh melepaskan dopamin secara alami.
Nah jadi fenomena yang terjadi pada anak saya ini telah terjawab. Ketika anak saya tertawa, otaknya secara otomatis menghasilkan dopamin yang membuat dia lebih tenang sehingga bisa tidur dengan nyenyak.
Apakah pembaca yang budiman, memiliki pengalaman yang sama? Boleh berbagi di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.
Photo by Marcela Rogante on Unsplash
No comments:
Post a Comment