Thursday, July 23, 2020

Memecahkan Masalah : Saluran Air yang Mampat

Saluran Air yang Mampat
Gambar saluran air yang hampir meluap
Saluran Setelah Dibersihkan yang Menjadi Penyumbatnya
Gambar saluran air setelah diangkat penyebat tersumbat


Sedang asyik-asyiknya bersih-bersih terdengar komentar seorang anak."Itu ada yang bocor," begitu katanya yang berlalu bersama angin. Ia sedang berkendara, membonceng ibunya.

Buru-buru saya berlari ke jalan samping rumah saya. Permukaannya basah. Dalam pikiran saya terbersit, kemungkian ada orang yang sedang cuci motor atau mobil di dekat situ. Permukaan yang basah disebabkan oleh air sisa pencuciannya.

Pikiran saya itu masih asumsi. Perlu diuji kebenarannya. Saya pun mencari buktinya. Ternyata di sekitar situ tidak ada yang sedang mencuci kendaraan. 

Perhatian saya tertuju ke saluran air yang  memanjang menuju jalan samping rumah saya. Saluran air dan jalan membentuk huruf "T". Saluran itu membawa air buangan domestik dari rumahnya.

Setelah saya lihat benar. Saluran airnya penuh dengan air. Malah hampir bocor.

Selanjutnya pikiran saya adalah mencari penyebab penuhnya air. Penuhnya air bisa diartikan penambahan air ke parit lebih besar dibandingkan laju keluarnya air dari saluran air. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya penyumbatan di ujung saluran air.

Pikiran saya ini pun masih asumsi. Maka saya periksa kondisi saluran air. Ternyata memang terjadi penyumbatan. Dan yang kedua adalah di sisi lainnya ada pembuangan air yang cukup deras dari salah satu rumah.

Menghadapi kondisi tersebut, saya segera menghubungi pihak pengembang. Melaporkan saluran air di belakang rumah saya hampir meluap. Dan ini disebabkan oleh ujung saluran air yang mampet dan ada pembuangan air yang cukup deras dari salah satu rumah. Laporan diterima dengan baik.

Sambil menunggu bantuan, saya mencoba mengatasi yang mampat. Saya korek-korek dengan kayu lubangnya. Ternyata tidak berhasil Air yang kotor menghalangi pandangan saya untuk mengetahui apa penyebab tersumbatnya. 

Langkah berikutnya saya menghubungi rumah yang sedang melakukan pembuangan air yang cukup deras. Pikiran saya dengan memperbaiki di sana, maka penambahan airnya tidak cukup besar. Jadi kalau pun mampet, alirannya sedikit tersendat-sendat, namun airnya tidak sampai meluap.

Setelah menemukan rumahnya, ternyata pemiliknya belum tinggal di situ. Ada dua oran tukang bangunan yang sedang istirahat. Saya mengkonfirmasi kondisi saluran air yang hampir luber karena pembuangan air yang deras dari rumah ini.

Kedua tukang ini membenarkan informasi saya. Mereka sedang menguras air kolam renang di lantai 3. 

Tanpa basa-basi saya meminta bantuan ke tukang ini untuk membersihkan saluran air yang mampet. Dengan sigap mereka menyanggupinya. Karena sudah berpengalaman, tanpa ragu mereka memasukkan tangannya ke saluran air yang kotor itu. Tak berapa lama diangkatnya sebilah papan. Ternyata ini biang keladinya. Setelah diangkat air di saluran mengalir dengan cepat. Air pun cepat surut.

Kami bertiga lega berhasil memecahkan masalah ini. Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada kedua tukang itu.

Dari kejadian sederhana di atas adalah contoh pemecahan sebuah masalah. Ketika ada masalah yang pertama dilakukan adalah menuju tempat lokasi untuk melihat faktanya sendiri. Ini bertujuan untuk mendapatkan fakta yang sesungguhnya.

Dari sini mulai membuat asumsi tentang penyebabnya. Namanya asumsi harus diuji coba. Salah satunya adalah dengna melihat di lokasi. Kalau penyebabnya sudah ketahuan, dalam hal ini ada yang tersumbat dan adanya pembuangan air yang cukup deras dari salah satu rumah, maka segera ambil tindakan.

Dan sampai tulisan ini dibuat, pihak dari developer belum ada yang menurunkan bala bantuan hehe.

No comments:

Post a Comment