Sunday, March 29, 2020

Bapak Sendiri Terlupakan

Pada waktu pertama kali kasus covid-19 merebak di Indonesia, mulailah semua orang berkontribusi dalam penyampaian informasi ini. Setiap informasi baik berupa berita, infografis, video, jurnal maupun edaran pemerintah disebarulang ke seluas-luasnya. Bersyukurlah kita yang hidup di era informasi ini, dengan banyaknya media sosial yang bisa digunakan, maka penyebaran informasi ini secepatnya menyebarnya wabah ini. Mulai dari status di whatsapp, postingan di facebook, instagram maupun cuitan di twitter. Semua sarana digunakan. Hampir semua orang melakukan ini, dari beragam latar belakang, termasuk saya.



Seperti tidak mau kalah dengan yang lain, saya pun rajin membagikan ulang setiap informasi yang saya dapat. Dalam fikiran saya, semakin cepat disebarkan semakin baik. Hingga suatu pagi, di saat saya sedang merenung saya teringat dengan orang tua saya yang tinggal di Bekasi. Saya baru sadar, saya sudah banyak "mengingatkan" orang, tetapi orang tua sendiri terlewati. Setelah itu saya langsung menelpon adik saya yang memang tinggal serumah. Saya tanyakan mengenai ketersediaan bahan sanitizer dan desinfektan di rumah. Saya tanya soal bapak apakah masih suka ke masjid atau tidak? Dan adik saya mengatakan bahwa bapak masih suka sholat berjamaah di masjid. Padahal adik saya ini sudah selalu mengingatkan.

Sejenak saya agak terkejut. Saya jadi khawatir. Masalah pada waktu itu di dekat tinggal orang tua saya sudah ada yang jatuh korban meninggal karena covid-19. Kemudian saya berbicara dengan bapak saya. Saya berusaha bicara baik-baik. Saya sampaikan bahwa MUI, NU dan Muhammadiyah memfatwakan sholat di rumah saja dalam rangka untuk memutus penyebaran wabah covid-19. Beberapa masjid yang dikenal seperti masjid Istiqlal dan masjid Salman ITB sudah meniadakan sholat berjamaah dan sholat jumat. Alhamdulillah bapak saya mengerti. Terakhir saya periksa, menurut Emak saya sudah dua kali jumatan tidak sholat jumat di masjid. Diganti dengan sholat dhuhur.

Jauh-jauh mengingatkan orang, eh orang yang terdekat suka terlewat.

No comments:

Post a Comment