Thursday, August 22, 2019

Mengumpulkan "Receh" Agar Masuk Surga


Ketika Pak Prabowo gagal memenangkan pemilihan presiden yang kedua kalinya, ada suara-suara yang berusaha"menghibur" dirinya. Kalau mau mengabdikan diri kepada bangsa dan negara tidak harus menjadi seorang presiden. Bisa berkontribusi dengan cara yang lain. Sampai di sini saya setuju.

Sekarang kita kembalikan kepada kita sebagai ciptaan-Nya. Manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepada Alloh SWT. Itulah misi kita di dunia ini.



Kalau kebetulan kita ditakdirkan sebagai manusia biasa-biasa saja, janganlah kita berkecil hati. Misalkan kita bukan pengusaha yang bisa menciptakan banyak lapangan kerja, saluran rejeki orang lain. Bukan menjadi orang yang kaya raya sehingga bisa bersedekah lebih banyak. Bukan menjadi orang yang mempunyai kekuasaan sehingga bisa membuat peraturan-peraturan yang mendukung penegakan syariah. Sekali lagi jangan berkecil hati. Masih banyak jalan menuju surga. Jadi kalau kita tidak menjadi seseorang, peluang kita mengetuk pintu surga masih luas. Hal ini pernah pernah dikeluhkan oleh para sahabat yang secara ekonomi lemah kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Mereka mengeluhkan kalahnya persaingan di dalam medan amal dengan orang-orang kaya. Orang-orang kaya ini berhasil mengungguli mereka di dalam amalan-amalan yang membutuhkan harta seperti zakat, sedekah, menyantuni orang miskin-anak yatin dan lain sebagainya.

Setelah mendengar pengaduan mereka, Rasulullah SAW bersabda: "Maukah kalian aku beri tahu suatu amalan yang kalau kalian lakukan maka kalian akan dapat mengejar keunggulan orang-orang sebelum kalian dan mengungguli orang-orang yang datang sesudah kalian." Mereka menjawab: "Mau ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda: "Kalian bertasbih (membaca subhanallah), bertahmid (membaca alhamdulillah) dan bertakbir (membaca Allahu akbar) setiap selesai shalat masing-masing sebanyak 33 kali (dalam riwayat lain sebanyak 10 kali)."

Setelah mendengar kabar gembira ini, pulanglah para sahabat yang miskin itu dengan perasaan lega dan jiwa penuh semangat.

Sekarang, yang kebetulan tidak menjadi "orang" berfikirlah untuk selalu memberikan manfaat walau pun denga hal-hal yang "receh". Tersenyum kepada setiap orang, memberikan bantuan walau pun bukan dengan uang dan hal-hal lain. Saya fikir masih banyak yang tidak memerlukan uang dan kekuasaan. Dan mudah- mudahan kita bisa menuju surga bersama-sama dengan mereka yang lebih mampu. Aamiin.

sumber gambar : Ferenc Wilmek

No comments:

Post a Comment